Gejala dan Cara Mengatasi Adiksi Gadget Pada Anak
Ibu dan Anak Usia Sekolah
Gejala dan Cara Mengatasi Adiksi Gadget Pada Anak - Kini gadget bukan hanya bagian dari orang dewasa, tapi juga anak-anak. Bahkan, di era digital sekarang ini, orangtua seakan justru mengenalkan gadget sedini mungkin pada anak. Ini terlihat dari banyaknya orangtua yang memfasilitasi gadget untuk anaknya yang berusia balita. Padahal, pemakaian gadget yang tak dibatasi pada anak bisa menyebabkan adiksi.
“Orangtua harus punya power ketika anak sudah menunjukkan gejala adiksi. Salah satunya dengan menentukan aturan baru. Jangan takut anak tantrum dan sebagainya. Justru orangtua yang harus berani mengendalikannya,” ungkap psikolog yang akrab disapa Lizie ini.
Dikatakan Lizie, ada dua faktor yang bisa menyebabkan anak berlama-lama screen time, yaitu orangtua yang tidak sadar mengabaikan anak, karena sibuk dengan gadget-nya sendiri dan orangtua yang kurang memahami bahaya paparan layar elektronik.
Bahkan, maraknya pemakaian gadget pada anak-anak, membuat American Academy of Pediatrics merilis rekomendasi penggunaan gadget pada 2011 lalu, agar bayi berusia di bawah dua tahun sama sekali tidak boleh menonton televisi dan untuk anak yang berusia lebih besar, disarankan hanya boleh screen time maksimal dua jam per hari.
Sayangnya, kebiasaan ini menurun ke anak-anak, yang seharusnya mendapatkan stimulan sesuai pertumbuhan otaknya.
Jika anak sudah menunjukkan tanda kecanduan, peran orangtua sangat penting untuk memperbaikinya.
"Salah satu cara mengatasi adiksi screen time pada anak adalah membuat aturan baru. Misalnya, jika anak terbiasa main gadget setiap hari, buat aturan baru hanya main pada Sabtu dan Minggu. Orangtua enggak boleh kalah dengan anak. Enggak boleh takut anak tantrum dan marah. Tunjukkan kepada anak bahwa kendali ada pada orangtua,"
Selain itu, menurut psikolog yang akrab disapa Lizie ini, orangtua juga harus memberikan contoh dan menujukkan konsistensi. Bagaimanapun juga, anak akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orangtuanya.
"Jangan melarang anak main gadget, tetapi orangtua selalu sibuk dengan gadget-nya. Makan malam keluarga pegang gadget, di mobil buka gadget, mau tidur sibuk dengan gadget. Kalau tidak mau anak main gadget, orangtua juga jangan pegang gadget. Apa yang Anda harapkan, Anda harus contohkan," kata Lizie.
Untuk mengalihkan perhatian anak dari gadget, orangtua bisa membacakan buku dengan mendongeng agar anak lebih tertarik. Menumbuhkan minat membaca buku memiliki efek positif yang lebih banyak ketimbang membiasakan anak belajar dengan gawai. Selain itu, orangtua juga bisa mengenalkan berbagai permainan kreatif yang menstimulasi motorik anak sesuai usianya.
credit : nytimes.com
Gejala dan Tanda Adiksi Gadget Pada Anak
Menurut Elizabeth T. Santosa, Psikolog Pendidikan dan Anak, ada tiga tanda anak adiksi gadget, yaitu tantrum saat diminta berhenti bermain gadget, tidak merespon panggilan saat sedang bermain gadget, dan jika sudah sekolah, nilai akademisnya menurun.“Orangtua harus punya power ketika anak sudah menunjukkan gejala adiksi. Salah satunya dengan menentukan aturan baru. Jangan takut anak tantrum dan sebagainya. Justru orangtua yang harus berani mengendalikannya,” ungkap psikolog yang akrab disapa Lizie ini.
Dikatakan Lizie, ada dua faktor yang bisa menyebabkan anak berlama-lama screen time, yaitu orangtua yang tidak sadar mengabaikan anak, karena sibuk dengan gadget-nya sendiri dan orangtua yang kurang memahami bahaya paparan layar elektronik.
Bahkan, maraknya pemakaian gadget pada anak-anak, membuat American Academy of Pediatrics merilis rekomendasi penggunaan gadget pada 2011 lalu, agar bayi berusia di bawah dua tahun sama sekali tidak boleh menonton televisi dan untuk anak yang berusia lebih besar, disarankan hanya boleh screen time maksimal dua jam per hari.
Tips Mengatasi Adiksi Gadget Pada Anak
Memang harus diakui, gadget atau gawai saat ini sulit dipisahkan dari aktivitas sehari-hari, terutama pada mereka yang berusia produktif, mulai dari untuk urusan pekerjaan, bermain game, hingga sekadar mengecek linimasa beberapa media sosial.Sayangnya, kebiasaan ini menurun ke anak-anak, yang seharusnya mendapatkan stimulan sesuai pertumbuhan otaknya.
Jika anak sudah menunjukkan tanda kecanduan, peran orangtua sangat penting untuk memperbaikinya.
"Salah satu cara mengatasi adiksi screen time pada anak adalah membuat aturan baru. Misalnya, jika anak terbiasa main gadget setiap hari, buat aturan baru hanya main pada Sabtu dan Minggu. Orangtua enggak boleh kalah dengan anak. Enggak boleh takut anak tantrum dan marah. Tunjukkan kepada anak bahwa kendali ada pada orangtua,"
Selain itu, menurut psikolog yang akrab disapa Lizie ini, orangtua juga harus memberikan contoh dan menujukkan konsistensi. Bagaimanapun juga, anak akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orangtuanya.
"Jangan melarang anak main gadget, tetapi orangtua selalu sibuk dengan gadget-nya. Makan malam keluarga pegang gadget, di mobil buka gadget, mau tidur sibuk dengan gadget. Kalau tidak mau anak main gadget, orangtua juga jangan pegang gadget. Apa yang Anda harapkan, Anda harus contohkan," kata Lizie.
Untuk mengalihkan perhatian anak dari gadget, orangtua bisa membacakan buku dengan mendongeng agar anak lebih tertarik. Menumbuhkan minat membaca buku memiliki efek positif yang lebih banyak ketimbang membiasakan anak belajar dengan gawai. Selain itu, orangtua juga bisa mengenalkan berbagai permainan kreatif yang menstimulasi motorik anak sesuai usianya.
credit : nytimes.com