Setiap wanita, khususnya yang sudah menikah atau aktif berhubungan seksual berisiko terkena kanker serviks. Jika tak pernah menjalani deteksi dini, bisa saja tanpa disadari memiliki kanker serviks atau leher rahim.
Ada beberapa gejala kanker serviks. Tetapi, pada tahap awal munculnya kanker serviks penyakit ini seringkali tak bergejala.
Dokter Fara Vitantri Diah C, SpOG (K) Onk menuturkan, ketika mendapati gejala kanker serviks, jangan tunda untuk periksa ke dokter. Semakin cepat ditemukan, semakin baik pengobatannya.
Adapun gejala kanker serviks antara lain, keputihan yang tak kunjung sembuh, perdarahan spontan atau setelah berhubungan seksual, nyeri pinggul, gangguan berkemih dan buang air besar, hingga gangguan ginjal.
"Paling banyak gejalanya gangguan ginjal karena dekat serviks ada saluran kencing. Kalau kanker sudah besar, jadi ngeblok salurannya, pasien enggak bisa pipis," jelas Fara dalam Media Gathering World Cancer Day di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Penyakit kanker berkejaran dengan waktu. Jika menunda pemeriksaan setelah muncul gejala, kanker bisa berkembang lebih buruk.
Kanker serviks disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Saat HPV menginfeksi tak ada tanda-tanda yang muncul sampai akhirnya terjadi kanker serviks.
"HPV enggak seperti influenza dan cacar, enggak ada gejala atau tanda khusus," kata Fara.
Jadi, jangan menunggu gejala kanker serviks muncul, lalu ke dokter. Kanker serviks bisa dideteksi dini dengan berbagai cara seperti pap smear dan IVA.
Beruntung, sudah ada vaksin untuk mencegah kanker serviks. Vaksinasi efektif diberikan sejak anak usia 9-13 tahun. (kompas.com)
TIPS MENARIK LAINNYA :
loading...
Perdarahan Bisa Jadi Gejala Kanker Serviks, Jangan Tunda ke Dokter
4/
5
Oleh
okio
loading...