Tuesday, February 7, 2017

Miris, Sering Terpapar Residu Asap Rokok Ayahnya, Sang Bayi Berusia 1 Tahun 10 Hari Meninggal Kena Pneumonia

Seorang pria menyesal karena sering merokok. Dilansir eberita pria berusia 35 tahun ini berkata,

 "Anda bila lagi nak berhenti, jangan sampai macam saya, menyesal nanti," kata warga Malaysia ini.

Ia mengucapkan hal tersebut setelah anaknya yang berusia 1 tahun 10 hari meninggal akibat terlalu terkena asap rokok.

Miris, Sering Terpapar Residu Asap Rokok Ayahnya, Sang Bayi Berusia 1 Tahun 10 Hari Meninggal Kena Pneumonia

Katanya anaknya itu meninggal akibat pneumonia atau radang paru-paru. Di usia yang sangat muda tentulah sangat tipis untuk menyelamatkannya.

Kesal berbalut rindu pria ini mengisahkan ceritanya tentu untuk mengingatkan kepada orang lain.
Saya adalah mantan perokok selama 18 tahun, anak perempuan sangat lucu.

Genap usianya 1 tahun 10 hari dia wafat akibat dijangkiti radang paru paru yang berasal dari asap rokok yang saya hisap setiap hari.
Saya tidak merokok disebelahnya, saya merokok jauh dari anak saya meskipun masih duduk di ruang yang sama.

Lalu bagaimana bisa membahayakan anak?

Anak saya terkena racun rokok yang menempel pada baju ketika saya menggendong dan bermain dengannya setelah merokok.

Pengakuan pria ini turut mendapat perhatian dari dokter spesialis apakah bau racun rokok yang menempel pada baju berbahaya.

Menurut dr Arifianto, SpA  dokter yang juga penulis buku kesehatan anak,, orang tua yang merokok dimanapun baik dekat atau jauh itu akan tetap berbahaya, terutama bagi anak anak. Asap rokok masih berbahaya dalam jarak 10 meter.

Jadi meskipun merokok di luar rumah masih besar kemungkinan asap rokok masuk kedalam rumah. Racun yang melekat pada baju disebut third hand smoker.

Residu racun rokok bahanya sama seperti second hand smoker yang disebut perokok pasif.
Tentu sangat berbahaya setelah habis rokok kita menggendong anak kita terutama bayi.

Kalau masuk rumah setelah merokok pastikan Anda mandi terlebih dahulu. Dan mengganti baju sebelum bermain dengan anak.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan prevalensi perokok pada tahun 2007, 2010, dan 2013 berturut-turut meningkat dari 34,2%; 34,7% dan akhirnya 36,3%. Tak hanya itu, dari 92 juta orang perokok pasif, 43 juta di antaranya anak-anak dan yang paling menyedihkan dan memprihatinkan adalah 11,4 juta dari anak-anak ini masih berusia balita.


TIPS MENARIK LAINNYA :
loading...

Related Posts

Miris, Sering Terpapar Residu Asap Rokok Ayahnya, Sang Bayi Berusia 1 Tahun 10 Hari Meninggal Kena Pneumonia
4/ 5
Oleh
loading...
Komentar Anda :