Showing posts with label Persalinan. Show all posts
Showing posts with label Persalinan. Show all posts

Thursday, February 2, 2017

Astaga, Bekas Jahitan Operasi Caesarnya Terbuka, Ibu Ini Menutupnya dengan 20 Stapler

Seorang ibu yang baru saja melahirkan harus menghadapi rasa sakit dan syok setelah mendapati bekas jahitan operasi caesar di perutnya terbuka.

Astaga, Bekas Jahitan Operasi Caesarnya Terbuka, Ibu Ini Menutupnya dengan 20 Stapler


Setelah 3 hari menjalani operasi caesar untuk kelahiran keduanya, seorang bidan datang ke rumahnya untuk membuka jahitan bekas operasinya sesuai perjanjian sejak awal.

Perempuan bernama Sam Bell ini telah menjalani prosedur rutin. Namun seperti dikutip dari Metro.co.uk, (02/2) 2017, ketika ia berusaha berdiri, ia merasa seperti celana yang dikenakannya menggelitik dan melekat di perutnya. Ia membuka celananya dan terkejut ketika lukanya terbuka di depan matanya dan ususnya berguling keluar dari bagian perutnya. Ia kemudian berteriak dan suami beserta sang bidan segera masuk ke ruangan.

Astaga, Bekas Jahitan Operasi Caesarnya Terbuka, Ibu Ini Menutupnya dengan 20 Stapler

Ibu dua anak ini lalu menarik ususnya dan memasukkannya kembali ke perut, lalu berbaring sambil menahan perutnya. Mereka segera menelepon ambulans dan harus menunggu selama 40 menit. Satu-satunya solusi yang terlintas di pikirannya adalah menjepret perutnya. Mereka pun menghabiskan 20 jepretan untuk menutup perutnya dan menunggu ambulans.

Sam menyebutkan bahwa rasa sakit yang luar biasa itu tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, ia tak berhenti menangis saat mengalaminya. Namun di saat bersamaan ia berusaha keras untuk tidak menangis sebab kedua anaknya ada di rumah saat itu.

Astaga, Bekas Jahitan Operasi Caesarnya Terbuka, Ibu Ini Menutupnya dengan 20 Stapler

Pihak rumah sakit telah meminta maaf atas kejadian yang menyeramkan itu. Menurut Sam, semua calon ibu dan ibu harus tahu bahwa kejadian itu mungkin untuk terjadi, namun jarang. Yak, jadi buat ibu-ibu muda di luar sana, berhati-hati ya. Selalu siap sedia setiap saat. (sumber :idntimes)

Saturday, August 6, 2016

5 Tanda-tanda Kelahiran Prematur Yang Wajib Anda Waspadai SHARE !!

Indonesian Family - Pada umumnya kelahiran normal terjadi pada usia kandungan 38-42 minggu, beberapa ibu khawatir terjadi kelahiran di bawah usia kandungan 38 minggu yang disebut dengan istilah kelahiran prematur.

Tanda-tanda Kelahiran Prematur


Kelahiran Prematur Pada Bayi

Kelahiran prematur akan meningkatkan resiko komplikasi medis pada bayi anda sehingga pada kasus kelahiran prematur sering kali diperlukan perawatan intensif. Hal ini erat kaitannya dengan organ paru-parunya yang masih belum sempurna sehingga diperlukan ventilator yang membantu bayi anda untuk bernafas. ( Baca juga : Tips Persiapan Agar Tenang Menghadapi Persalinan )

Selain dengan masalah paru-parunya yang masih belum sempurna, bagi bayi yang lahir prematur, memungkinkan bermasalah dengan suhu tubuhnya. Bayi yang lahir prematur akan mengalami hipotermi atau kedinginan karena tidak dapat menjaga suhu tubuh normal.

Dalam beberapa kasus ditemukan alat bantu yang dipasang pada bayi yang lahir prematur untuk mengkoordinasikan pergerakan otot dalam menghisap dan menelan sehingga diperlukannya pemberian makanan melalui jarum suntik ke dalam pembuluh darah bayi ataupun dengan menggunakan selang yang dimasukan ke dalam hidung yang sebagian kerongkongan dan perutnya

Bayi yang lahir prematur memiliki resiko tinggi dalam komplikasi kesehatan diantaranya adalah pendarahan otak, meningkatkan resiko terjadinya infeksi aliran darah (terutama meningitis dan sepsis). Selain itu bayi yang lahir prematur lebih mungkin mengalami komplikasi jangka panjang seperti gangguan penglihatan, gangguan fungsi motorik, dan penyakit paru-paru kronis.

Mengingat banyak terjadinya komplikasi pada bayi anda yang mengalami kelahiran prematur, anda perlu mewaspadainya. Salah satunya dengan menjaga kesehatan selama kehamilan, resiko kelahiran prematur akan meningkat pada ibu hamil yang memiliki riwayat kelahiran prematur pada anak sebelumnya, anda sedang mengandung bayi kembar, bentuk rahim yang tidak normal, anda hamil sedang menggunakan alat kontrasepsi IUD, anda sering kali menggunakan obat yang membahayakan janin atau aktivitas fisik yang berat selama kehamilan anda. (Baca juga : Ketahui 8 Tanda Bahaya Pada Kehamilan )

Tanda-Tanda Kelahiran Bayi Prematur Yang Perlu Anda Ketahui

Sedangkan untuk anda yang mengalami tanda-tanda di bawah ini, sebaiknya anda waspadai. Mungkin saja tanda-tanda tersebut menandakan kelahiran bayi anda sebelum usia kelahiran, berikut tanda-tanda kelahiran prematur :

  1. Terjadinya kontraksi di bawah usia kehamilan 37 minggu yang lebih sering dalam kurun waktu satu jam, beberapa pengalaman ibu hamil yang melahirkan bayi prematur dapat terjadi 4-5 kali dalam satu jam
  2. Terjadinya kram seperti saat anda menstruasi padahal usia kandungan anda masih belum memasuki usia kehamilan 37 minggu
  3. Sering mengalami nyeri panggul dibagian bawah secara intensif sehingga menimbulkan keinginan untuk mengejan atau buang air besar
  4. Pada usia kehamilan di bawah 9 bulan, mengeluarkan cairan dari area kewanitaan yang berlebihan, terdapat flek merah terang
  5. Keluarnya cairan dari vagina yang merembes atau menyembur

Dengan demikian apabila anda mengalami tanda-tanda tersebut sebelum usia kehamilan anda memasuki 37 minggu sebaiknya diwaspadai, segera kunjungi dokter kandungan terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

Meskipun sekarang telah terdapat beberapa teknologi yang dapat membantu anda dalam mengurangi resio komplikasi pada bayi. Salah satunya adalah dengan bed rest, pemberian obat-obatan tertentu untuk menunda persalinan sampai kondisi paru-paru bayi sempurna atau dengan pemberian steroid apabila dokter tidak dapat menunda persalinan.

Terkadang pilihan dokter untuk melahirkan bayi secara prematur dibandingkan untuk menunda karena beberapa alasan, apalagi bila ibu menderita infeksi cairan ketuban yang akan membahayakan kesehatan janin. (baca juga : Kiat Agar Anak Cerdas Sejak Masih dalam Kandungan )
(Source ; bdn)

Saturday, April 23, 2016

6 Hal yang Harus Diketahui Wanita Pasca Melahirkan

Setelah mengalami perubahan tubuh selama sembilan bulan dan akhirnya mendapatkan kebahagiaan bertemu dengan buah hati, melahirkan, merawat dan mengurus anak tak lagi menjadi fokus utama seorang wanita. Mengembalikan bentuk tubuh seperti sedia kala akhirnya jadi target selanjutnya yang ingin dicapai.

6 Hal yang Harus Diketahui Wanita Pasca Melahirkan

Ketika seorang wanita seperti Adriana Lima kembali berjalan di atas runway hanya beberapa minggu setelah melahirkan, tentunya banyak wanita di belahan dunia lain yang membayangkan ada ramuan rahasia yang dikonsumsinya.

Bagaimana tidak, lekuk tubuhnya dapat kembali normal dengan cepat padahal ada banyak wanita yang harus menghabiskan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, demi kembali ke berat badan semula. Meski begitu, menurut para ahli, sebenarnya ada beberapa hal realistis yang bisa menjadi harapan para wanita pasca melahirkan.

1.Ya, menyusui dapat membakar kalori, tapi itu bukan diet.

Pakar kesehatan wanita dari Saint John Health Center, Santa Monica, California, Sherry Ross, mengatakan bahwa menyusui sudah pasti membakar kalori, namun Anda tidak bisa menggunakannya untuk membuat badan menjadi kurus dengan lebih cepat. Mengingat ASI adalah satu-satunya pasokan nutrisi yang dapat diterima bayi, Anda perlu tambahan 400 hingga 500 kalori untuk bisa terus memproduksi ASI.

[ Baca juga : Menyusui, Cara Ampuh Cegah Stres Pasca Melahirkan (Baby Blues) ]

Sekitar dua per tiga ekstra kalori yang dibutuhkan dihasilkan dari camilan dan makanan yang Anda konsumsi. Sedangkan satu per tiga sisanya berasal dari pembakaran lemak yang timbul dari masa kehamilan. Karena itu, jika Anda mengkonsumsi makanan sehat, diet seimbang, maka berat badan Anda akan berkurang dengan natural.

[ Baca juga : Tips Diet Sehat Cara Langsing 20 Hari ]

Dokter Ross pun menyebut, berat badan Anda dapat turun satu pound atau hampir setengah kilo dalam satu minggu. Namun, jangan pernah berpikir berat badan dapat berkurang dengan memangkas kalori dengan cepat. Makan kurang dari 1800 kalori malah dapat mengurangi produksi ASI Anda.

2. Perut buncit Anda sebenarnya tak ada hubungan dengan rahim Anda.

"Rahim atau uterus terbentuk dari otot-otot halus yang sama sekali tidak mengandung lemak," ujar Pakar Kesuburan dan Reproduksi Orange Coast Memorial Medical Center, Fountain Valley, California, David Diaz.

Benar bahwa rahim berkembang untuk mengakomodasi janin. Namun, enam minggu setelah melahirkan, rahim akan berkontraksi kembali ke ukuran normal, yakni sebesar buah pir. Jika Anda masih mempunyai perut buncit setelah seminggu, sebulan atau setahun setelah Anda melahirkan, artinya masih ada lemak di dalam tubuh yang berasal sejak masa kehamilan.

3. Postur tubuh sebelum hamil dapat memengaruhi seberapa cepat Anda mengembalikan bentuk tubuh.

Dokter Ross mengatakan, tidak ada ukuran waktu khusus yang dapat dibuat untuk menunggu lemak kehamilan hilang dengan sendirinya. Makin besar berat badan yang naik saat hamil, berarti makin lama tubuh akan kembali ke berat asal. Namun jangan sampai hal itu mengecilkan hati Anda.


"Konsep salah yang banyak didengar orang adalah berat badan dapat berkurang lebih cepat dari waktu sebenarnya. Saya beritahukan pasien-pasien saya, bahwa tubuh Anda menghabiskan waktu sembilan bulan untuk melalui proses kehamilan. Jadi, biarkan tubuh Anda melalui sembilan bulan lagi untuk kembali normal setelah melahirkan," ujarnya.

4. Berat badan membandel di angka tertentu.

Beberapa minggu atau bulan setelah Anda berusaha menurunkan berat badan, tiba-tiba angka penimbang berat badan Anda tampak tak bergeser. Hal itu seringkali membuat wanita langsung patah hati dan enggan melanjutkan dietnya. Padahal, masa itu bisa dibilang menjadi masa di mana apa yang Anda makan, sama jumlahnya dengan kalori yang Anda bakar.

[ Baca juga : 6 Alasan Untuk Tidak Minum Diet Soda ]

"Berat badan membandel adalah respon yang terbilang normal. Lima kilogram terakhir yang harus Anda hilangkan barangkali akan menjadi masa yang paling lama yang harus Anda lewat. Namun, sebaiknya Anda jangan menyerah, karena hasilnya pun akan tahan lama," kata Dokter Ross.

5. Seleb tidak punya obat rahasia untuk menurunkan berat badan.

"Supermodel menghidupi diri dengan tubuh yang kurus. Jadi mereka mempunyai motivasi ekstra untuk menurunkan berat badan secepat mungkin. Meski itu harus dilakukan dengan cara yang tidak sehat," ujar Dokter Ross.

Dia mengetakan, jika Anda membatasi kalori dengan sangat agresif dan berolahraga lebih sering, ini akan berefek pada tingkat energi yang dihasilkan. Tak hanya itu program menyusui pun akan dilalui dengan lancar.

"Entah Anda adalah seorang supermodel atau wanita biasa, sejatinya yang diutamakan oleh wanita setelah melahirkan adalah memberikan asupan yang sehat untuk bayi Anda, dan bersabar dalam menurunkan berat badan," katanya.

6. Membutuhkan bantuan pihak lain. 

Sibuk mengurus kebutuhan bayi dan menyadari dimulainya peran Anda sebagai orangtua, terkadang membuat seorang wanita lupa mengurus dirinya sendiri. Daripada merasa bersalah karena tak memperhatikan kebutuhan sendiri, sebaiknya Anda meminta bantuan dokter atau ahli gizi, atau mungkin teman wanita untuk pergi ke gym bersama Anda.

"Meluangkan waktu bertemu dengan ahli gizi atau pelatih pribadi adalah investasi yang sangat besar, yang nantinya dapat mencegah Anda terkena diabetes, darah tinggi, kolesterol tinggi ataupun kondisi medis lainnya. Pencapaian utama Anda adalah merasa nyaman dengan diri sendiri saat berada bersama anak Anda," kata Dokter Diaz. (cnnindonesia)

Monday, April 11, 2016

Tips Persiapan Agar Tenang Menghadapi Persalinan

Tips Persiapan Agar Tenang Menghadapi Persalinan

Setelah hampir 10 bulan ibu mengandung, tibalah saatnya sang ibu akan melahirkan bayinya. Ibu akan menghadapi salah satu momen paling penting dalam kehamilannya yaitu persalinan.

Perencanaan persalinan tidak kalah pentingnya dengan menjaga kehamilan ibu selama ini. Banyak dari pasangan keluarga yang cemas menghadapi proses persalinan, terutama pada ibu dengan kehamilan pertama. Untuk itu, diperlukan kiat-kiat agar ibu dan keluarga siap dan tenang menghadapi persalinan.

Baca juga | Fakta-Fakta Unik dan Menakjubkan Janin Dalam Kandungan

Berikut yang dapat dilakukan keluarga dalam mempersiapkan persalinan ibu:

  1. Pastikan lagi kepada dokter atau bidan yang merawat ibu kapan tanggal perkiraan persalinan.
  2. Mintalah pendapat kepada dokter atau bidan mengenai proses persalinan yang sesuai untuk ibu, apakah dapat melahirkan dengan cara normal ataupun operasi jika terdapat risiko penyulit.
  3. Mintalah bantuan kepada tenaga kesehatan untuk menjelaskan bagaimana posisi dan cara yang benar pada saat melahirkan. Pengetahuan mengenai cara persalinan yang benar akan memberikan kepercayaan diri dan semangat tersendiri bagi ibu untuk menghadapi persalinan.
  4. Pentingnya kehadiran suami atau keluarga terdekat pada saat persalinan. Dengan adanya orang terdekat ibu akan membuat ibu lebih tenang.
  5. Pastikan ibu melahirkan didampingi oleh dokter maupun bidan terlatih. Segera hubungi tenaga kesehatan Anda begitu ada tanda ibu ingin melahirkan. Melakukan proses kelahiran di pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit akan memberikan rasa tenang bagi ibu dan keluarga. Karena jika terjadi suatu penyulit pada proses kelahirannya, maka akan dapat langsung ditangani oleh dokter ahli.
  6. Persiapkan kebutuhan ibu dan bayi pada saat persalinan dan setelah persalinan, seperti pakaian ibu, perlengkapan bayi maupun kebutuhan makanan ibu selama proses persalinan.
  7. Siapkan biaya persalinan. Biaya tersebut akan berguna untuk membeli obat-obatan dan keperluan kesehatan lain yang diperlukan ibu dan bayi. Ada baiknya ibu didaftarkan kedalam jaminan kesehatan seperti BPJS kesehatan, di mana biaya persalinan akan ditanggung sebagian oleh pemerintah.
  8. Berdoa juga berguna untuk memberikan ketenangan bagi ibu dan keluarga dalam menghadapi proses persalinan.

Diharapkan dengan menerapkan cara di atas, proses persalinan menjadi sebuah momen yang tidak perlu ditakuti oleh ibu dan keluarga. Tenang dan siap dalam menghadapi kelahiran akan membantu kelancaran proses persalinan ibu. Bayi sehat dan ibu selamat merupakan harapan dari seluruh keluarga. (kd)

Tuesday, February 23, 2016

Menyusui, Cara Ampuh Cegah Stres Pasca Melahirkan (Baby Blues)

Serangan baby blues atau stres pasca melahirkan seringkali menyerang para ibu muda. Jika Anda yang termasuk di dalamnya, menyusui bisa menjadi terapi bagi Anda untuk mencegah stres yang bisa berujung pada depresi tersebut.

Cara Ampuh Cegah Stres Pasca Melahirkan

Sebab sebuah penelitian yang dilansir dari bbc.co.uk mengungkapkan bahwa menyusui bisa mencegah Anda dari depresi setelah melahirkan.

Penelitian yang juga diterbitkan dalam journal Maternal and Child Health ini menjelaskan bisa menyeimbangkan ketidakseimbangan hormonal di dalam tubuh wanita terutama ketika mereka melahirkan.

"Selama ini menyusui dikenal banyak memberikan manfaat untuk kesehatan bayi. Nyatanya, menyusui pun bisa menyehatkan fisik dan mental para ibu. Selain mampu mencegah kanker payudara, menyusui bisa menjadi sarana rekreasional Anda untuk meredakan stres. Proses bounding antara Anda dan buah hati juga bisa terjadi karena menyusui," jelas Dr. Maria Lacovou, peneliti dari University of Cambridge.

Menyusui memang telah lama dikenal dapat memberikan sejuta manfaat kesehatan fisik dan mental baik untuk ibu maupun buah hati. Oleh karena itu ketika Anda mampu menyusui, segera lakukan.
credit :merdeka.com

Sunday, September 13, 2015

Bayi Tidak Menangis Saat Lahir? Ini Pendapat Para Ahli

Bayi Tidak Menangis Saat Lahir ? Ini Pendapat Para Ahli - Saat membahagiakan dari semua orang tua adalah kelahiran sang buah hati. Pada umumnya kelahiran seorang bayi selalu diringi dengan isak tangis.

Bayi yang menangis saat lahir bisa menjadi yang menandakan bahwa paru-paru bayi mulai berfungsi.Akan tetapi tidak semua bayi mengalami kondisi tersebut. Dalam kondisi-kondisi dalam kelahiran ada bayi tidak menangis saat lahir.

Salah satu faktor penyebab bayi yang tidak menangis saat dilahirkan adalah  karena kondisi/kelahiran prematur. Kelahiran prematur adalah proses persalinan yang dilakukan sebelum usia kehamilan 37 minggu atau 3 minggu lebih awal dari waktu normal perkiraan persalinan. Lantas apakah hanya itu yang menjadi salah satu alasaanya ?

Berikut ulasan para ahli menyangkut mengapa bayi tidak menangis saat lahir.

Dr. Effek Alamsyah SpA, MPH, dari RSIA Muhammadiyah, Jakarta Selatan menjelaskan jika bayi yang tidak menangis saat dilahirkan bisa saja disebabkan karena BBLR atau berat badan lahir rendah. Kondisi ini kadang membuat bayi menderita keadaan seperti megap-megap atau pernapasan yang tidak teratur.kadang berhenti dan dinidng dada tidak terlihat mengembang.

Sependapat dengan hal ini dr. Agus Harianto SpA(K) dari Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSUD dr. Soetomo mengatakan jika bayi tidak langsung menangis saat dlahirkan disebabkan karena bayi kekurangan oksigen akibat paru-paru yang tidak berkembang dengan baik.
ada beberapa faktor penyebab terjadinya kondisi asfiksia faktor yang menyebabkan bayi tidak menangis ketika dilahirkan ;

Bayi Tidak Menangis Saat Lahir

1. Yang pertama - Kondisi Sebelum Persalinan

Kondisi sebelum persalinan dapat menyebabkan bayi tidak menangis saat dilahirkan kondisi ini erat kaitannya dengan kondisi fisik ibu yakni :

  • Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus
  • Ibu memiliki panggul sempit
  • Terjadi perdarahan antepartum (pendarahan semasa sebelum melahirkan)
  • Ibu mengalami anemia dan penyakit-penyakit infeksi yang mengakibatkan janin dalam kandungan menderita Retardasi Pertumbuhan dalam Rahim (IUGR)
  • Air ketuban hijau kental
  • Air ketuban bercampur mekoneum
  • Preeklamsia (keracunan kehamilan). Preeklamsia ditandai dengan peningkatan tekanan darah pembengkakan, dan terjadinya proteinuria.
  • Asfiksia bisa juga terjadi apabila bayi memiliki kelainan bawaan sejak dalam kandungan, kehamilan kelebihan bulan, dan malnutrisi di dalam kandungan (intrauterine growth retardation).

2. Faktor kedua - Saat persalinan

Bayi juga dapat mengalami kesulitan bernapas dan tidak menangis ketika dilahirkan jika bayi lahir sungsang dan jalan lahir ibu sempit. Penekanan tali pusar oleh bagian tubuh bayi, bentuk rahim tidak normal, bayi kembar, dan tumor di rahim juga dapat mengganggu pernapasaan bayi. Asfiksia juga dapat terjadi jika plasenta atau ari-ari lepas lebih terlebih dulu dan bayi terlilit tali pusar. Kejadian seperti itu dikenal dengan istilah kalung usus.

3 Faktor ketiga - Setelah persalinan

Resiko asfiksia atau bayi yang ketika terlahir tidak bernapas secara spontan, rupanya tidak berakhir dengan sendirinya setelah bayi lahir. Setelah persalinan, asfiksia kemungkinan terjadi apabila bayi memiliki tumor di paru, menderita penyakit paru berat, terjadi kelainan pada jantung atau bayi menderita sepsis.

Oleh karena itu, tidak mengherankan kita melihat bayi normal yang baru lahir tetap sehat-sehat saja walaupun diabaikan ibunya beberapa jam. Sedangkan bayi yang tidak menangis, selain karena gangguan aliran darah plasenta, juga pengaruh obat-obatan yang diberikan pada ibu hamil akibat kesehatannya. Disebutkan, pada kasus ibu hamil dengan tekanan darah tinggi yang mendapat obat-obatan yang menekan sistim pernafasan. Sehingga bayi saat lahir tidak bisa menangis.

Sumber ; ayahbunda.com (dengan sedikit perubahan)