Showing posts with label Bayi. Show all posts
Showing posts with label Bayi. Show all posts

Monday, February 6, 2017

15 Fakta Unik tentang Proses Belajar Bayi Orang Tua Wajib Tahu !

Bayi belajar banyak hal yang baru di satu tahun pertamanya. Setiap saat, bayi belajar mengenali hal-hal di sekitarnya. Mereka belajar caranya menggerakkan badan, memanipulasi objek, mengerti dan berbicara.

15 Fakta Unik tentang Proses Belajar Bayi Orang Tua Wajib Tahu !

Seperti dikutip di laman mental floss, bayi mengalami proses belajar dengan berat loh, Parents. Berikut 15 fakta tentang proses bayi belajar.

1. Bayi mulai belajar sejak di perut bunda

Faktanya, sejak trimester pertama kehamilan, otak bayi sudah bisa memproses suara. Bahkan, bayi masih akan mengingatnya setelah dilahirkan.

Studi di Swedia menyebutkan bahwa pada usia 30 hari, bayi sudah lebih akrab dengan kosa kata dalam bahasa ibu yang ia dengar sejak di kandungan daripada bahasa asing lain yang baru dikenali saat di luar kandungan.

2. Bayi mulai mencerna kata seperti halnya orang dewasa ketika berusia dua hari

Seperti halnya orang dewasa yang sedang belajar bahasa baru, bayi juga belajar mengenali kata sifat, kata kerja, dan sebuah kalimat. Bahkan sebuah studi menemukan bahwa bayi mempelajari hal itu sejak sebelum mereka bisa bicara.

3. Menggerakkan mulut membantu mereka untuk mendengarkan

Sebuah riset tentang bayi 6 bulan menyebutkan bahwa bayi perlu meggerakkan mulut untuk membantu belajar mengenal kata.

4. Meniru adalah kunci belajar bayi

Melihat orang dewasa bergerak, menyentuh, dan memegang mainan dapat mengaktifkan otak bayi yang berhubungan dengan tangan dan kaki. Empati natural bayi ini membantu bayi untuk meniru gerakan orang dewasa.

Baca juga : 3 Kondisi Bintik Merah Pada Kulit Bayi, Para Ibu Wajib Tahu

5. Sentuhan membantu mereka mengerti kata-kata

Riset Universitas Purdue menyebut bahwa menyentuh bagian tubuh mereka sendiri membantunya memahami kata-kata. Misalnya, mereka akan mengoceh kata seperti “ghagi” saat menyebut “kaki” sambil menyentuh kakinya.

6. Kemampuan sosial membantu mereka untuk menguasai bahasa baru

Bayi lebih cepat belajar lewat interaksi sosial dengan orang lain daripada lewat audio maupun video. Berdasarkan sebuah riset, bersosialisasi dengan orang lain dapat membantu mempercepat respon otaknya.

7. Bayi mempelajari musik di usia yang sangat dini

Bayi lebih mudah mengenali nada dan ritme dalam musik. Sebuah jurnal psikologi menjelaskan bahwa kemampuan bayi soal musik adalah tahap awal pemahaman mereka soal bahasa.

8. Musik membantu bayi untuk berkomunikasi

Belajar instrumen musik dan ritme bersama orangtuanya sejak dini membantu bayi untuk paham caranya berkomunikasi. Hal ini serupa dengan mengajari bayi melambaikan tangan dan menunjuk barang-barang.



9. Tertawa mempermudah proses belajarnya

Tertawa membuat bayi lebih cepat belajar. Bahkan, bayi usia 18 bulan sudah mampu mengembangkan selera humornya sendiri.

10. Kejutan dapat memompa semangat belajarnya

Kejutan selalu membuat bayi cepat belajar. Hal yang mengagetkan bayi dapat memancing perhatian mereka sehingga hal baru yang mereka lihat dan dengar dapat langsung terekam di ingatan bayi.

11. Otak bayi makin berkembang berdasarkan pengalaman

Jika melihat dan mengalami sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya, stimulus visual pada otak bayi akan lebih aktif. Bayi sudah mampu berekspektasi sesuai dengan hal-hal yang sudah akrab dengannya.

12. Pentingnya tidur siang

Bayi yang tidak menghabiskan banyak waktunya dengan tidur tidak akan mengingat hal-hal yang sudah dipelajarinya. Baca: Bayi Butuh Tidur Nyenyak; Ini Manfaat dan Tips Tidur Berkualitas

13. Bayi bisa belajar dari hewan

Bayi bisa meniru suara hewan yang ia dengar, ungkap sebuah studi. Sekalipun bayi tidak mengerti bahasa hewan, mendengarkan suara hewan tertentu dengan rutin membantu mempercepat proses belajarnya.

14. Bayi bisa menikmati rasa dan bau sejak dalam kandungan

Bayi akan langsung mengenali rasa buah yang pernah bunda makan ketika trimester pertama mengandung lho.

15. Tetap saja ada batasan tentang apa saja yang bisa dipelajari bayi

Sekalipun kemampuan belajar bayi sangat luarbiasa, jangan sampai menjejalkan terlalu banyak hal kepada bayi ya, parents. Sesuaikanlah dengan usia bayi.

Baca juga : Tips Meredakan Dahak dan Lendir Pada Bayi Tanpa Obat

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa media audio visual tidak akan efektif untuk mengajari bayi di bawah usia 18 bulan untuk membaca.

Begitulah 15 fakta tentang cara belajar bayi. Adakah proses belajar bayi di atas yang relevan dengan pengalaman parents? Mari berbagi di kolom komentar..

Sunday, November 6, 2016

Tips Mengobati Ruam Popok Pada Bayi Dengan Bahan-Bahan Alami

Ruam popok pada bayi memang menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai terutama pada bayi yang baru lahir. Ada begitu banyak faktor penyebab ruam popok pada bayi misalnya, penggunaan popok kain yang terlalu lama dibiarkan basah atau bahkan penggunaan popok bayi yang terlalu ketat serta pengunaan deterjen (bahan kimia) yang digunakan untuk mencuci popok kain pada bayi.

Mengobati Ruam Popok Pada Bayi


Jika dalam tulisan kami terdahulu telah dibahas mengenai cara efektif untuk menghindarkan serta mengatasi ruam popok pada bayi (baca : 11 Cara Efektif Mengobati Ruam Popok Pada Bayi), Maka kali ini kami akan sajikan bagaimana cara mengatasi ruam popok pada bayi dengan menggunakan bahan-bahan alami-alami sebagai langkah pengobatan awal saat bayi anda mulai menunjukkan gejala-gejala terjadinya ruam popok pada kulit nya.

5 Bahan Alami Untuk Mengobati Ruam Popok Pada Bayi

Jika anda merasa khawatir akan  efek samping bahan-bahan kimia dalam obat-obatan, mungkin sudah saatnya mencoba cara alami dalam mengatasi ruam popok pada bayi Anda. Berkut kami bagi tips dan cara alami atasi ruam popok pada bayi.

1. Soda Kue/Baking Soda


Mengobati Ruam Popok Pada Bayi
Baking soda untuk mengobati ruam popok pada bayi

Baking soda bisa membantu menyembuhkan ruam popok. Caranya, larutkan dua sendok makan baking soda dalam sektar 1 liter air bersih. Pakai untuk membasuh pantat bayi Setiap saat Anda ganti popok bayi Anda,. Gunakan kain lap kering yang lembut dan menyerap air, lalu tepuk-tepuk ringan kulit yang basah sampai kering sebelum memakaikan popok bersih.

Anda juga dapat memberikan dua sendok makan baking soda ke bak air hangat untuk mandi bayi Anda selama 10 menit, tiga kali satu hari. Pastikan untuk mengeringkan kulit bayi yang basah, sebelum memakaikan popok serta pakaiannya.

2. Tepung Maizena atau Tepung Jagung

bahan alami untuk mengobati ruam popok bayi
tepung jagung untuk mengobati ruam popok

Maizena dapat menyerap kelembaban, ini tentu bisa membantu menjaga kulit bayi Agar tetap kering, kurangi gesekan kulit dengan popok dengan menggunakan popok yang lembut. Lepaskan popok kotor segera dan  bersihkan kulit yang terkena pup dengan air

hangat hingga bersih. Lebih baik mengangin-anginkan kulit bayi beberapa waktu agar kering alami, taburkan tepung jagung segera pada kulit saat sebelum memakaikan popok bersih pada bayi Anda. Lakukan ini setiap kali Anda mengganti popok sampai kulit seutuhnya sembuh.


3. Havermut/Oatmeal

bahan alami untuk mengobati ruam popok bayi


Tingginya jumlah protein dalam oatmeal dapat menyejukkan serta menenangkan kulit lembut bayi yang teritasi serta membantu mempertahankan susunan pelindung alami kulit. Oatmeal mengandung saponin yaitu senyawa kimia yang membantu menghilangkan minyak serta kotoran yang tidak dibutuhkan dari pori-pori kulit.
Tambahkan satu sendok makan oatmeal kering ke air mandi bayi. Biarlah bayi Anda berendam didalam air selama 10 sampai 15 menit. Memandikan bayi Anda dalam larutan ini bakal mempunyai dampak menenangkan pada kulit bayi. Lakukan ini 2 x sehari untuk menyembuhkan ruam popok.

4. Minyak Kelapa

bahan alami untuk mengobati ruam popok bayi

Minyak kelapa mempunyai sifat antijamur serta antimikroba, oleh karena itu minyak kelapa atau VCO bisa digunakan untuk mengobati ruam popok. VCO atau minyak kelapa murni  dapat juga mempunyai khasiat menenangkan serta mempercepat penyembuhan pada kulit lembut bayi yang teritasi. Minyak kelapa bekerja seperti pelembab kulit. Berikan minyak kelapa di daerah yang terkena ruam popok beberapa kali satu hari. Anda bahkan bisa menambahkan sebagian sendok makan minyak kelapa untuk air mandi untuk memberikan pelembab. Ini bakal membantu membunuh ragi seperti Candida yang menyebabkan ruam popok, juga.

5. Cuka

bahan alami untuk mengobati ruam popok bayi
cuka untuk mengobati ruam popok bayi

Ompol bayi secara alami bersiufat basa serta bisa membakar atau mengiritasi kulit lembut bayi. Untuk mengimbangi atau menetralkan karakter basa ini, cuka yaitu satu diantara bahan terbaik.

Bila Anda menggunakan popok kain, waktu mencuci popok tambahkan satu 1/2 cangkir cuka ke 1/2 ember air bilasan paling akhir. Hal ini bakal membantu menyingkirkan penumpukan sabun di popok dan menghilangkan bau ompol.


Atau Anda dapat juga bikin larutan cuka encer dengan memberikan satu sendok teh cuka putih ke satu cangkir air. Pakai larutan ini untuk menyeka kulit bayi yang terkena pipis waktu ganti popok. Langkah sederhana ini bakal membantu untuk membuat bagian kulit bawah bayi Anda lebih tahan pada bakteri serta gangguan kulit lainnya.

Itulah beberapa tips mengobati ruam popok pada bayi secara alami dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang tentu saja akan lebih aman, dan mudah untuk anda dapatkan. Semoga informasi ini bermanfaat , salam sehat

Wednesday, August 17, 2016

3 Kondisi Bintik Merah Pada Kulit Bayi, Para Ibu Wajib Tahu

IdFamily - Seperti diketahui, kulit bayi cenderung sensitif dibandingkan dengan kulit orang dewasa. Itu menyebabkan kulit mereka lebih mudah mengalami iritasi.

Munculnya bintik merah pada kulit bayi bisa menjadi pertanda bahwa bayi punya kulit sensitif. Namun cara terbaik untuk mengetahui penyebab kondisi ini adalah dengan mendiagnosanya ke dokter.

Kondisi Bintik Merah Pada Kulit Bayi


Berikut Beberapa Kondisi Bintik Merah Pada Kulit Bayi

Bintik Merah Pada Kulit Bayi Jenis Biduran

Biduran adalah sebuah kondisi pada kulit yang dipicu karena adanya reaksi alergi. Bahkan kulit dewasa saja bisa mengalami alergi. Hal ini bisa dipicu berbagai hal, termasuk makanan yang tidak cocok dengan tubuh, bersentuhan dengan hewan yang memiliki racun penyebab gatal. Kondisi ini perlu dikhawatirkan jika berlangsung cukup lama.

Namun biasanya bintik merah yang muncul bisa perlahan menghilang asalkan dijauhkan dari alergen. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa berlanjut ke tahap yang lebih serius, diikuti dengan wajah yang membengkak serta rasa sesak nafas. Jika sudah begini, anak sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan. ( Baca juga : 4 Buah Terbaik Untuk Bayi 6 Bulan Keatas )

Bintik Merah Pada Kulit Bayi Jenis Impetigo

Bintik merah pada kulit bayi juga bisa muncul karena bakteri. Jika kulit mengalami infeksi bakteri, yang paling mudah diamati adalah kemunculan ruam. Setelah beberapa lama, ruam tersebut akan pecah dan meninggalkan bekas. Area kemunculannya bisa dimana saja, terutama di daerah sekitar mulut dan hidung.

Gejalanya selain muncul ruam adalah rasa gatal yang tidak tertahankan. Anak harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan agar kondisinya tidak semakin serius sebab kondisi ini bisa menular ke orang lain. Karena terjadi akibat bakteri, pengobatan yang disarankan adalah memakai salep atau krim antibiotik, tentu dengan resep dokter agar tidak salah memilih.

Bintik Merah Pada Kulit Bayi Jenis - Eksim

Eksim bisa terjadi sejak usia anak-anak bahkan berlanjut hingga si anak tumbuh besar. Eksim terjadi akibat sensitivitas kulit yang tinggi. Area munculnya seringkali di sekitar lipatan kulit, dari mata, telinga, hingga lutut dan siku.

Bayi yang mengalami kondisi ini sebaiknya dijaga agar tidak bersentuhan dengan kondisi lingkungan yang ekstrim. Tips lain yang bisa anda coba adalah menjaga bayi agar tidak berkeringat dan memandikannya lebih sering setiap hari. ( Baca juga : Cara Mencegah Agar Bayi Tidak Lahir Cacat, Lakukan 10 Cara Ini ya Bunda ! )

Jika kondisi berlanjut, segera periksakan ke dokter karena anda mungkin akan diresepkan obat-obatan untuk mengatasi masalah ini. Bahan kimia juga bisa menjadi pemicunya, jadi hindari memakai produk berbahan keras untuk mencuci pakaian bayi sebab kulit mereka tidak sekebal kulit orang dewasa.

Nah, seperti itulah jenis penyakit kulit pada bayi yang mesti anda ketahui. Semoga dengan informasi diatas anda dapat mengambil langkah yang baik untuk buah hati tercinta.

Tuesday, August 16, 2016

4 Daftar Bayi Raksasa yang Dilahirkan Dengan Bobot di Atas 5 Kilogram

Idfamily - Bayi rata-rata dilahirkan dengan bobot 2,5 kg, namun ada pula yang tak demikian. Bayi-bayi lain ada yang terlahir dengan bobot bahkan mencapai lebih dari 5 kg.

Seperti dirangkum dari berbagai sumber berikut daftar bayi-bayi 'raksasa' yang lahir dengan bobot tak biasa:

1. Harley, dengan bobot 5,13 kg


Bayi raksasa dengan bobot di atas 5 kilogram

Dengan berat lahir mencapai 5,13 kg, Danielle Davies benar-benar berjuang untuk melahirkan Harley. Hebatnya, ia sama sekali tak menggunakan obat pereda sakit. Persalinan Danielle hari itu harus diinduksi. Sebulan lalu ia mengeluh sakit kepala hebat yang ia kira sakit kepala biasa. Ternyata itu dikarenakan ada penggumpalan darah di otaknya.

"Tim medis khawatir saya tak kuat mendorong bayi saya keluar dengan tekanan di otak saya ini," kisahnya.

Akan tetapi Danielle bersikeras untuk melahirkan secara alami. Beruntung hal ini berhasil dilakukan meskipun menghabiskan waktu hingga delapan jam lamanya.

2. Theo, dengan bobot 5,1 kg


Bayi raksasa dengan bobot di atas 5 kilogram

Mungkin tidak pernah dibayangkan oleh Joleen Adamson (29) akan melahirkan anak pertama yang memiliki berat 5,1 kg, terlebih melalui proses melahirkan normal. Anak yang diberi nama Theo ini dilahirkan di Maelor Hospital di Wrexham, North Wales, pada 28 Agustus 2013 dengan proses kelahiran selama 36 jam.

Karena bentuk badannya yang lebih besar dibanding bayi lain seusianya, akhirnya baju khusus bayi baru lahir yang sudah disiapkan kedua orang tuanya tidak ada yang muat. Dan waktu itu Theo harus menggunakan baju bayi yang didesain untuk bayi usia 3 sampai 6 bulan.

3. Jasleen, dengan bobot 6,11 kg


Bayi raksasa dengan bobot di atas 5 kilogram

Jasleen lahir dengan proses normal tanpa melalui caesar di University Hospital di Leipzig. Bayi dengan panjang 57 cm itu ditengarai sebagai bayi terbesar di Jerman.

Sebelum melahirkan, ibunda Jasleen didiagnosis diabetes gestasional. Kondisi ini biasanya berkembang di sekitar kehamilan usia 24 pekan dan dapat menyebabkan bayi yang lahir memiliki ukuran lebih besar dari ukuran rata-rata. Usai persalinan, ibu dan bayi sama-sama dalam kondisi baik. Meski demikian Jasleen tetap dirawat di unit perawatan neonatal

4. Rory, dengan bobot 5,6 kg


Bayi raksasa dengan bobot di atas 5 kilogram

Charlotte Hawthorn (23) dan suaminya, Mathew Williams (26) sama sekali tak menyangka bahwa bayinya, Rory, akan terlahir dengan bobot yang tak biasa. "Saya berjuang merasakan kontraksi kira-kira lima jam lamanya, lalu butuh dua jam sendiri untuk mengeluarkan bayi kami. Beruntung semua bisa dilewati dengan lancar," papar Charlotte.

Saat kepala Rory mulai terlihat, bidan yang membantu proses persalinan tersebut lantas meminta bantuan beberapa tenaga medis lainnya. Benar saja, saat Rory lahir, tubuhnya memang tampak lebih besar dibandingkan bayi-bayi baru lahir pada umumnya. Saat ditimbang, bobotnya mencapai 5,6 kg. (detik)

Sunday, August 7, 2016

7 Kandungan dan Manfaat ASI Yang Menakjubkan

IdFamily - TUMBUH kembang bayi dan kekebalan anak sangat tergantung dari pemberian ASI yang efektif. Ini karena ASI yang diberikan secara eksklusif pada bayi sejak awal kelahiran dan dilanjutkan hingga usia dua tahun seperti yang dianjurkan sangat luar biasa kandungannya.

7 Kandungan dan Manfaat ASI Yang Menakjubkan

 "ASI memenuhi gizi bayi, terutama di enam bulan pertama sejak kelahiran, dan melindungi daya tahan tubuh sehingga anak ASI lebih jarang sakit daripada anak yang nggak dikasih ASI," kata dr Falla Adinda, Dokter Laktasi slsertifikasi SELASI (Sentra Laktasi Indonesia), dalam acara World Breastfeeding Week 2016, di @america, Jakarta, Rabu (3/8/2016).

Baca juga | 4 Buah Terbaik Untuk Bayi 6 Bulan Keatas

Semua keajaiban itu bisa didapat karena ada ASI mengandung tujuh kandungan luar biasa sebagai berikut.

87,5 persen mengandung air 

ASI sebagian besar terdiri dari air. Bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air walaupun berada di tempat yang bersuhu panas.

Kolostrum 

Kolostrum adalah protein kekebalan yang hanya diproduksi 1-5 hari setelah melahirkan.
Terlihat kekuningan, sangat disayangkan kolostrum sering dianggap sebagai sisa kehamilan yang harus dibuang. Padahal kolostrum yang mengandung imunoglobulin A tidak tergantikan.

Karbohidrat 

Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Karbohidrat jenis ini berfungsi sebagai energi untuk otak bayi. Selain itu, anak yang diberi ASI akan terhindar dari intoleransi seperti anak yang diberi susu formula--meskipun intoleransi di awal usia wajar karena pencernaan belum sempurna.

Protein 

Terdapat protein yang penting pada ASI yaitu whey dan kasein. Kandungan whey pada ASI lebih tinggi daripada susu formula dan kasein lebih rendah sehingga mudah dicerna. Pada ASI juga mengandung asam amino taurin yang penting untuk pertumbuhan usus. Ada juga nukleotida untuk perkembangan usus.

Baca juga | Manfaat dan Tips Mengajari Bayi Berenang

Lemak 

Kadar lemak lebih tinggi daripada susu formula ini penting untuk fungsi perkembangan otak. Pada ASI terdapat zat penting untuk otak yaitu DHA dan ARA. ASI juga mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding susu sapi yang lebih banyak lemak jenuh. Lemak ASI tidak membuat anak kegemukan karena disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Karnitin 

Karnitin mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. Vitamin ASI mengandung berbagai vitamin, seperti vitamin E yang berfungsi sebagai ketahanan sel darah merah, vitamin A yang berfungsi kekebalan tubuh dan pertumbuhan, dan vitamin larut air lainnya, diikuti mineral seperti kalsium yang baik untuk perkembangan otot dan rangka.
source :okezone

Sunday, July 31, 2016

Kriteria Kolam Renang Yang Aman Bagi Bayi

Idfamily.link - Semua anak-anak menyukai berenang dan bermain air. Berenang membuat anak-anak gembira dan motoriknya terlatih. Bahkan para peneliti mengemukakan bahwa berenang bisa diajarkan pada bayi sejak kecil.

Kriteria Kolam Renang Yang Aman Bagi Bayi

Melatih bayi berenang bisa membuatnya nyaman dan tidak rewel. Namun yang pasti faktor keamanan harus selalu menjadi prioritas Anda ketika mengajak si kecil berenang.

Pada dasarnya, bayi sudah mulai bisa diajak berenang sejak dia lahir. Anda pun tidak perlu menunggu hingga dia diimunisasi untuk mengajaknya berenang. Meski begitu, waktu terbaik mengajak Si Kecil ke kolam renang yaitu saat dia berusia 6 bulan ke atas. ( baca juga : Manfaat dan Tips Mengajari Berenang )

Tips Memilih Kolam Renang Yang Aman Bagi Bayi Untuk Berenang

Selain menyenangkan, berenang merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi si Kecil. Menurut penelitian, bayi yang diajari berenang memiliki keseimbangan tubuh dan daya memegang lebih baik, (baca juga : 4 Buah Terbaik Untuk Bayi 6 Bulan Keatas )

Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat membawa Si Kecil ke kolam renang bayi. Memilih kolam renang yang aman bagi bayi menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan sebelum mengajari bayi berenang di kolam renang. Berikut kriteria kolam renang yang direkomendasikan untuk bayi Anda:

  • Untuk bayi berusia 6 bulan ke bawah, pastikan Anda tidak membawanya ke kolam renang umum untuk semua usia. Alasannya, air pada kolam renang umum terlalu dingin untuk bayi usia tersebut. Bayi di usia tersebut hanya boleh berenang di kolam renang yang suhu airnya sekitar 32 derajat Celcius. Segera angkat Si Kecil dari kolam renang jika Anda melihat tubuhnya mulai menggigil. Langsung hangatkan tubuhnya dengan handuk.
  • Pastikan ketinggian air kolam renang mencapai pundaknya. Hal ini bisa menjaga tubuhnya agar tetap hangat dan memudahkannya bergerak di air.
  • Air pada kolam renang umum biasanya mengandung klorin. Jika Si Kecil memiliki kulit kering atau eksim, disarankan untuk berhati-hati atau tanyakan ke dokter apakah klorin bisa berdampak negatif padanya, misalnya bisa menimbulkan iritasi. Dianjurkan untuk segera memandikannya usai berenang agar zat kimia yang terkandung pada air kolam renang tidak mengiritasi kulitnya. Selain itu, sebuah penelitian menyarankan untuk berhati-hati kolam renang yang dibubuhi dengan bahan kimia, seperti klorin. Sebetulnya bahan kimia pada kolam renang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri, namun menurut penelitian tersebut, terpapar bahan kimia secara berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada mata, saluran pernapasan atas, dan kulit. Seorang spesialis anak menerangkan jika kamu sampai mencium bau klorin dari air kolam renang, maka kadar klorin sudah terlalu kuat untuk bayi. Bau klorin sendiri tercium seperti bau khas kolam renang
  • Kolam renang umum dipenuhi oleh orang-orang dengan kondisi kesehatan dan kebersihan yang beraneka ragam. Anda tidak tahu apakah mereka buang air kecil di dalam kolam renang atau sedang menderita penyakit tertentu. Bayi yang masih kecil belum bisa mengontrol kepalanya dengan baik. Hal ini memungkinkan dia menelan banyak air yang dipenuhi kuman. Oleh karena itu, berenang saat sepi dan di kolam yang bersih sangat dianjurkan jika Anda mengajak bayi ke kolam renang umum guna meminimalisasi menelan air penuh kuman.

Jika usia bayi Anda masih di bawah 6 bulan, disarankan kenalkan kegiatan berenang ini melalui media kolam renang plastik bila di daerah Anda tidak tersedia kolam khusus bayi.


Sebelum mengisi air, pastikan bagian dalam kolam renang plastik bersih dari kotoran. Basuh seluruh tubuh Si Kecil dengan sabun sebelum berenang di kolam renang plastik. Hal ini dilakukan agar air tidak bercampur dengan kuman yang menempel pada tubuhnya.

Setelah pemakaian, bersihkan kolam renang plastik dan biarkan mengering. Jika sudah mengering dengan sempurna, jemur di bawah sinar matahari setidaknya selamanya 4 jam.

Pastikan suhu air di kolam renang sudah cukup hangat. Bayi yang berusia di bawah enam bulan memerlukan suhu air sekitar 32°Celcius, Ayah atau Bunda bisa menggunakan termometer untuk mengecek suhu.

Bila bayi menggigil, segera keluarkan dari kolam dan balut dengan handuk atau kain agar tubuhnya hangat. Selain itu, kondisi kesehatan bayi sebelum berenang perlu diperhatikan juga. Bila bayi terlihat tidak sehat, misalnya sedang flu atau sakit perut, jangan memaksakan untuk berenang hingga kondisinya benar-benar sehat. (alodokter.com)

Manfaat dan Tips Mengajari Bayi Berenang

Idfamily.link - Meskipun masih bayi, bukan berarti si kecil tidak bisa diajak berenang. Prioritaskan manfaat berenang tersebut ketimbang memikirkan apa dampak buruknya jika anak diajari berenang sejak bayi.

Manfaat dan Tips Mengajari Berenang

Pelatih renang profesional asal Australia, Laurie Lawrence mengungkapkan, ada banyak manfaat dari mengajarkan anak berenang sejak dini. Selain membuatnya terbiasa dengan air sehingga mengurangi risiko dirinya tenggelam, berenang sejak dini juga berguna untuk perkembangan dan pertumbuhan si anak.

"Anak-anak selama sembilan bulan berenang di kandungan, jadi memang sudah natural dan kenapa tidak dilanjutkan," jelasnya, seperti dilansir WomansDay

5 Manfaat Utama Mengajari Bayi Berenang

Mengajarkan bayi berenang sejak dini memiliki beberapa manfaat, di antaranya menikmati waktu bersenang-senang sambil meningkatkan kedekatan antara bayi dan orang tua, serta membekali bayi dengan kemampuan yang sangat mungkin kelak dapat menyelamatkan diri sendiri atau orang lain.

Selain itu manfaat berenang bagi bayi juga diperlukan :

1. Anak-anak yang berenang sejak bayi, memiliki perkembangan motorik yang lebih baik. Berenang membuat bayi menggerakkan seluruh tubuh mereka, mulai dari tangan, kaki dan kepala.

2. Anak-anak yang berenang sejak kecil akan terbiasa mengikuti instruksi atau mendengarkan perkataan orang lain. Hal ini membuat kemampuan kognitifnya semakin berkembang. Perkembangan koginitif pada bayi meliputi berpikir, belajar, dan proses pemecahan masalah. (baca juga : Kiat Agar Anak Cerdas Sejak Masih dalam Kandungan )

3. Anak-anak yang belajar berenang sejak kecil bisa lebih mudah beradaptasi dan bersosialiasi dengan orang lain. Hal tersebut karena saat berenang, mereka biasanya bertemu dengan anak-anak lain.

4. Saat berenang, anak-anak belajar bagaimana orang berbicara saat memberikan instruksi untuk bergerak. Sehingga ke depannya, anak-anak yang belajar berenang sejak bayi kemampuannya berbicara akan lebih cepat berkembang.

5. Berenang secara rutin juga bisa mempengaruhi nafsu makan dan pola tidur anak. (baca juga : Coba Pijat Tuina Yah Bunda, Solusi Untuk Meningkatkan Nafsu Makan Anak )

6. Menurut penelitian, bayi yang diajari berenang memiliki keseimbangan tubuh dan daya memegang lebih baik.

Tips Mengajari Bayi Berenang 

Bayi tidak direkomendasikan untuk melakukan program atau latihan renang sebelum mencapai usia minimal satu tahun. Namun, setidaknya bayi diperbolehkan menikmati bermain-main di dalam bak air bersama orang tua tercinta. ( baca juga : Kriteria Kolam Renang Yang Aman Bagi Bayi )

Demi menjaga momen menyenangkan ini tetap berlangsung aman, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal, seperti kapan bayi bisa mulai berkecipak di dalam bak, berapa lama, dan bagaimana tekniknya.

Manfaat dan Tips Mengajari Berenang


Persiapan Sebelum Mengajak Bayi Berenang

Ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan agar Si Kecil nyaman bermain-main di air.

  • Jangan mengajak Si Kecil berenang jika dia sedang sakit, termasuk diare dan flu berat. Tunggu hingga 10 hari setelah kondisinya benar-benar membaik.
  • Gunakan popok khusus untuk berenang. Popok jenis ini tidak basah jika terkena air, tapi tidak anti bocor. Segera ganti popok jika si Kecil telah buang air kecil atau besar agar kotorannya tidak bocor dari popok.
  • Jika sebelum berenang Anda memberinya makan, jangan langsung membawanya ke kolam renang. Tunggu dulu selama 60 menit.

Ketika membawa Si Kecil ke kolam renang bayi, pastikan Anda selalu berada di sisinya. Jaga selalu pandangan Anda agar Si Kecil tidak mengalami hal-hal yang membahayakan dirinya, seperti tenggelam.

Jangan terlalu lama membiarkannya di dalam air, terutama saat kunjungan pertama. Waktu yang disarankan agar Si Kecil aman berada di dalam air yaitu 10 – 15 menit. Jangan melebihi periode waktu tersebut

Teknik Berenang Bersama Bayi 

Berikut adalah beberapa teknik yang bisa Bunda atau Ayah lakukan ketika berenang bersama Buah Hati tercinta.

  • Sebelum mulai berenang di kolam, biasakan dulu bayi dengan rutinitas mandi yang seru agar dia terbiasa dengan air. Saat mandi, percikkan air ke tubuhnya atau posisikan dirinya telentang di permukaan air dan gerakkan badannya dengan lembut ke kanan atau ke kiri. Kamu juga bisa berendam di bak mandi dengan si kecil di atas dadamu.
  • Setelah terbiasa dengan bermain air saat mandi, Ayah dan Bunda bisa mulai mencoba menggunakan kolam. Mulailah dengan sesi 10 menit, lalu bila masih memungkinkan, cobalah perpanjang durasi menjadi 20 menit. Batasi durasi maksimal selama 30 menit bila si Buah Hati masih berusia di bawah satu tahun. Bayi dapat kehilangan panas tubuh lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa sehingga tidak perlu terlalu lama di dalam kolam.
  • Mengenai pelajaran berenang untuk bayi, masih banyak pro kontra seputar hal tersebut. Bagi kamu yang menemani bayi, fokuslah pada bayimu, jangan meyakini rasa aman yang palsu atau merasa semua baik-baik saja tanpa mau repot memastikan apakah memang benar-benar aman. Para pakar mengkhawatirkan kelalaian orang tua pada momen berenang bersama-sama. Ada indikasi bahwa orang tua tidak benar-benar mengawasi bayi di kolam renang dan hanya memiliki rasa aman yang palsu. Selain itu, pelajaran berenang mungkin bisa bersifat traumatis bagi anak atau anak dapat menderita keracunan air setelah air kolam tertelan, mengalami hipotermia atau kedinginan, infeksi kulit, maupun infeksi saluran pencernaan.
  • Ketika di kolam renang, pegangi bayimu dan jagalah agar tetap dekat dengan badanmu. Dengan kata lain, jangan sampai dia terlepas dari pandangan kita. Ketika dia sudah menikmati dan makin percaya diri, cobalah sedikit memperpanjang lengan Bunda sambil menggerak-gerakkan dirinya ke sekitar.
  • Pasang mimik wajah gembira atau lucu. Lontarkan pujian padanya, walau kemungkinan dirinya belum dapat memahami perkataan orang dewasa, tapi ekspresi senang Bunda bisa membantunya merasa senang dan aman untuk bermain air.
  • Letakkan mulut Ayah atau Bunda di bawah air untuk menunjukkan kepada bayi bagaimana caranya meniup gelembung. Ini merupakan pelajaran penting karena bila dia meniup gelembung, air tidak akan terhirup. Hal ini juga bisa dilatih di tiap rutinitas mandi. Tiup mainan mandi di depan bayimu agar dia menirunya dan menjadikannya mulai mampu meniup.
  • Posisikan bayi telentang dengan kepalanya disandarkan ke bahu Ayah atau Bunda agar kepalanya tetap di atas permukaan air. Dengan posisi ini, bayi akan bebas menendang-nendangkan kakinya di dalam air sekaligus membuat bayi tetap hangat.

Saat ini sudah mulai ada yang membuka kelas pengajaran bayi berenang. Anda bisa mengajari bayi berenang secara langsung maupun mendaftarkannya ke kelas belajar berenang. Satu hal lagi sebagai pengingat, meski sejak awal Anda sudah tidak sabar membawa bayi berenang, tetap ingat untuk hindari melakukannya saat usia bayi belum mencapai enam minggu (dari berbagai sumber)