Showing posts with label Neuropati. Show all posts
Showing posts with label Neuropati. Show all posts

Friday, April 29, 2016

Apa Itu Penyakit NEUROPATI dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Apa Itu Penyakit NEUROPATI

NEUROPATI adalah kondisi gangguan dan kerusakan saraf yang dapat disebabkan trauma saraf, efek samping dari suatu penyakit sistemik, atau karena kekurangan vitamin B. Menyerang saraf tepi, gangguan ini bisa sebabkan masalah ejakulasi pada pria.

Apa Itu Penyakit NEUROPATI dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Gejala Penyakit Neuropati

Penderita neuropati, umumnya menunjukkan gejala rasa nyeri seperti rasa baal atau kebas, kesemutan, kaku otot, perasaan terbakar di bagian tangan dan kaki, kehilangan kontrol kandung kemih, kulit hipersensitif, kelemahan anggota gerak bahkan penyusutan otot. Meski tidak akan menyebabkan kematian, namun keterbatasan gerak pasien dapat memberikan efek tidak nyaman dalam beraktivitas.

Bahaya Penyakit Neuropati bagi kesehatan

Dijelaskan dr Manfaluthy Hakim SpS(K), ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat, neuropati adalah gangguan pada saraf tepi yang bisa menyerang saraf motorik, saraf sensori, saraf otonom, atau kombinasi. Ejakulasi yang bekerja karena saraf otonom bisa terganggu jika masalah neuropati teratasi.

"Neuropati, sebagai contoh, karena diabetes yang tidak terkontrol atau sudah komplikasi bisa sebabkan masalah ejakulasi atau impotensi bagi laki-laki," kata dokter yang berpraktik di RSCM.

Itulah mengapa penyakit sistemik seperti diabetes perlu dikontrol dengan baik, karena berbagai masalah saraf seperti retinopati yang menyerang mata dan impotensi bisa menjadi komplikasinya.

Tips Menghindari Penyakit Neuropati

Lebih lanjut dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) mengatakan jika Penting untuk memperbaiki aktivitas dan gaya hidupnya, di samping konsumsi makanan yang sehat. Jangan salah, texting di gadget, melakukan gerakan berulang, bermain games dan memakai sepatu hak tinggi sangat rentan terkena penyakit ini dikemudian hari.

Meskipun penyakit ini kerap dialami oleh mereka yang berusia 50 tahun ke atas, namun tidak menutup kemungkinan juga bisa menyerang mereka yang berusia produktif bahkan remaja. Maka sangat penting untuk merubah pola hidup kita sehari-hari.
Salah satunya adalah dengan rajin melakukan latihan fisik, agar otot saraf tidak kaku. Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Ade Tobing, SpKO mengungkapkan bahwa latihan fisik memang sudah terbukti dapat melancarkan aliran darah pada tubuh, sehingga saraf tidak mengalami kekakuan akibat adanya sumbatan.

"Jika aliran darah ke saraf sudah lancar, secara otomatis hal ini sekaligus juga dapat memperbaiki memori otak seseorang, memperlancar kerja jantung serta memperkuat otot. Banyak sekali manfaat dalam melakukan aktivitas fisik, tidak harus berat yang penting teratur," kata Ade, dalam kesempatan yang sama.

Sementara manfaat lainnya adalah dapat mengurangi ketegangan saraf sehingga tubuh bisa lebih rileks, membantu mencegah cedera, memelihara tingkat kelenturan dan juga dapat membantu meningkatkan lingkup gerak sendi (ROM). Untuk olahraga bagi para penderita neuropati yang paling baik menurut Ade adalah aerobik.

Namun, pelaksanaannya tidak boleh dilakukan sembarangan terutama pada saat pemanasan dan peregangan. Aerobik sangat baik dilakukan guna melatih keseimbangan dan ketahanan jantung serta paru-paru.

Aerobik pun dapat dilakukan setiap hari selama 10-15 menit. Akan tetapi bagi penderita diabetes dan obesitas, perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar manfaat aerobik dapat didapatkan secara maksimal.