IdFamily.link - Sebuah penelitian mengungkapkan terjebak dalam macet tak hanya menghabiskan waktu, tapi juga menimbulkan risiko berbagai macam penyakit, termasuk kanker.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan polusi udara di luar ruangan masuk dalam 10 besar risiko kesehatan yang dihadapi manusia, terutama di bagian perkotaan, dan dikategorikan sebagai karsinogen.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa saat kendaraan berhenti di lampu lalu lintas, polusi masuk ke dalam berbagai siklus berkendara dalam bentuk asap emisi yang diam, cepat, atau menurun.
Emisi tersebut tercerai dan semakin memperluas area untuk berakumulasi dalam udara saat menunggu kendaraan berjalan.
Oleh karena itu, orang-orang yang duduk dalam mobil dengan jendela tertutup namun AC dinyalakan memiliki risiko peningkatan paparan polusi udara luar ruangan.
Jika secara bergantian menggunakan AC dan membuka jendela mobil, maka polusi udara akan semakin berakumulasi. Oleh karena itu, sebaiknya tetap menggunakan AC dalam mobil.
"Jika memungkinkan dan kondisi cuaca mendukung, salah satu cara terbaik adalah dengan tetap menutup jendela, matikan AC, dan tingkatkan jarak antara diri Anda dengan mesin saat macet," ujar Prashant Kumar dari University of Surrey.
Ia menambahkan, jika AC harus dihidupkan, cara terbaik adalah mensirkulasi ulang udara dalam mobil tanpa memasukkan udara dari luar.
Studi sebelumnya menunjukan bahwa para pengendara yang terjebak macet 29 kali lipat lebih banyak terkena paparan polusi berbahaya dibandingkan mereka yang tidak terkena macet.
Sementara, penelitian baru yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science: Processes and Impacts, para pejalan kaki juga ikut terkena dampak dari polusi udara di jalan raya.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan polusi udara di luar ruangan masuk dalam 10 besar risiko kesehatan yang dihadapi manusia, terutama di bagian perkotaan, dan dikategorikan sebagai karsinogen.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa saat kendaraan berhenti di lampu lalu lintas, polusi masuk ke dalam berbagai siklus berkendara dalam bentuk asap emisi yang diam, cepat, atau menurun.
Emisi tersebut tercerai dan semakin memperluas area untuk berakumulasi dalam udara saat menunggu kendaraan berjalan.
Oleh karena itu, orang-orang yang duduk dalam mobil dengan jendela tertutup namun AC dinyalakan memiliki risiko peningkatan paparan polusi udara luar ruangan.
Jika secara bergantian menggunakan AC dan membuka jendela mobil, maka polusi udara akan semakin berakumulasi. Oleh karena itu, sebaiknya tetap menggunakan AC dalam mobil.
"Jika memungkinkan dan kondisi cuaca mendukung, salah satu cara terbaik adalah dengan tetap menutup jendela, matikan AC, dan tingkatkan jarak antara diri Anda dengan mesin saat macet," ujar Prashant Kumar dari University of Surrey.
Ia menambahkan, jika AC harus dihidupkan, cara terbaik adalah mensirkulasi ulang udara dalam mobil tanpa memasukkan udara dari luar.
Studi sebelumnya menunjukan bahwa para pengendara yang terjebak macet 29 kali lipat lebih banyak terkena paparan polusi berbahaya dibandingkan mereka yang tidak terkena macet.
Sementara, penelitian baru yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science: Processes and Impacts, para pejalan kaki juga ikut terkena dampak dari polusi udara di jalan raya.
TIPS MENARIK LAINNYA :
loading...
Penyakit Ini Mengintai Anda Saat Terjebak Kemacetan
4/
5
Oleh
okio
loading...