Sunday, September 13, 2015

Bayi Tidak Menangis Saat Lahir? Ini Pendapat Para Ahli

Bayi Tidak Menangis Saat Lahir ? Ini Pendapat Para Ahli - Saat membahagiakan dari semua orang tua adalah kelahiran sang buah hati. Pada umumnya kelahiran seorang bayi selalu diringi dengan isak tangis.

Bayi yang menangis saat lahir bisa menjadi yang menandakan bahwa paru-paru bayi mulai berfungsi.Akan tetapi tidak semua bayi mengalami kondisi tersebut. Dalam kondisi-kondisi dalam kelahiran ada bayi tidak menangis saat lahir.

Salah satu faktor penyebab bayi yang tidak menangis saat dilahirkan adalah  karena kondisi/kelahiran prematur. Kelahiran prematur adalah proses persalinan yang dilakukan sebelum usia kehamilan 37 minggu atau 3 minggu lebih awal dari waktu normal perkiraan persalinan. Lantas apakah hanya itu yang menjadi salah satu alasaanya ?

Berikut ulasan para ahli menyangkut mengapa bayi tidak menangis saat lahir.

Dr. Effek Alamsyah SpA, MPH, dari RSIA Muhammadiyah, Jakarta Selatan menjelaskan jika bayi yang tidak menangis saat dilahirkan bisa saja disebabkan karena BBLR atau berat badan lahir rendah. Kondisi ini kadang membuat bayi menderita keadaan seperti megap-megap atau pernapasan yang tidak teratur.kadang berhenti dan dinidng dada tidak terlihat mengembang.

Sependapat dengan hal ini dr. Agus Harianto SpA(K) dari Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSUD dr. Soetomo mengatakan jika bayi tidak langsung menangis saat dlahirkan disebabkan karena bayi kekurangan oksigen akibat paru-paru yang tidak berkembang dengan baik.
ada beberapa faktor penyebab terjadinya kondisi asfiksia faktor yang menyebabkan bayi tidak menangis ketika dilahirkan ;

Bayi Tidak Menangis Saat Lahir

1. Yang pertama - Kondisi Sebelum Persalinan

Kondisi sebelum persalinan dapat menyebabkan bayi tidak menangis saat dilahirkan kondisi ini erat kaitannya dengan kondisi fisik ibu yakni :

  • Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus
  • Ibu memiliki panggul sempit
  • Terjadi perdarahan antepartum (pendarahan semasa sebelum melahirkan)
  • Ibu mengalami anemia dan penyakit-penyakit infeksi yang mengakibatkan janin dalam kandungan menderita Retardasi Pertumbuhan dalam Rahim (IUGR)
  • Air ketuban hijau kental
  • Air ketuban bercampur mekoneum
  • Preeklamsia (keracunan kehamilan). Preeklamsia ditandai dengan peningkatan tekanan darah pembengkakan, dan terjadinya proteinuria.
  • Asfiksia bisa juga terjadi apabila bayi memiliki kelainan bawaan sejak dalam kandungan, kehamilan kelebihan bulan, dan malnutrisi di dalam kandungan (intrauterine growth retardation).

2. Faktor kedua - Saat persalinan

Bayi juga dapat mengalami kesulitan bernapas dan tidak menangis ketika dilahirkan jika bayi lahir sungsang dan jalan lahir ibu sempit. Penekanan tali pusar oleh bagian tubuh bayi, bentuk rahim tidak normal, bayi kembar, dan tumor di rahim juga dapat mengganggu pernapasaan bayi. Asfiksia juga dapat terjadi jika plasenta atau ari-ari lepas lebih terlebih dulu dan bayi terlilit tali pusar. Kejadian seperti itu dikenal dengan istilah kalung usus.

3 Faktor ketiga - Setelah persalinan

Resiko asfiksia atau bayi yang ketika terlahir tidak bernapas secara spontan, rupanya tidak berakhir dengan sendirinya setelah bayi lahir. Setelah persalinan, asfiksia kemungkinan terjadi apabila bayi memiliki tumor di paru, menderita penyakit paru berat, terjadi kelainan pada jantung atau bayi menderita sepsis.

Oleh karena itu, tidak mengherankan kita melihat bayi normal yang baru lahir tetap sehat-sehat saja walaupun diabaikan ibunya beberapa jam. Sedangkan bayi yang tidak menangis, selain karena gangguan aliran darah plasenta, juga pengaruh obat-obatan yang diberikan pada ibu hamil akibat kesehatannya. Disebutkan, pada kasus ibu hamil dengan tekanan darah tinggi yang mendapat obat-obatan yang menekan sistim pernafasan. Sehingga bayi saat lahir tidak bisa menangis.

Sumber ; ayahbunda.com (dengan sedikit perubahan)


TIPS MENARIK LAINNYA :
loading...

Related Posts

Bayi Tidak Menangis Saat Lahir? Ini Pendapat Para Ahli
4/ 5
Oleh
loading...
Komentar Anda :